Selasa, 29 November 2016

Sejarah, Gerakan dan Penjelasan Tari Cendrawasih Asal Bali

Sejarah, Gerakan dan Penjelasan Tari Cendrawasih Asal Bali

Sejarah, Gerakan dan Penjelasan Tari Cendrawasih Asal Bali

Seni Budaya Indonesia │ Meski namanya seperti burung yang berasal dari tanah Papua, namun ternyata tari cendrawasih merupakan suatu tari yang berasal dari Bali. Tari kreasi baru yang diciptakan oleh seorang Artis Bali bernama I Gede Manik ini pertama kali ditampilkan di awal tahun 1920 an di subdistrik Sawan Kabupaten Buleleng. Sejak saat itu, pengembangan koreografi dan unsur-unsur tarian ini terus terjadi. Hingga kini, tari cendrawasih yang kerap dipentaskan justru merupakan hasil arasemen koreografi N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem.


Sesuai namanya tari cendrawasih merupakan tarian yang gerakannya terinspirasi dari kehidupan burung, sama seperti tari Manuk Rawa dan tari Belibis yang juga merupakan bagian dari seni tari Bali. Burung cendrawasih sendiri dalam mitologi Hindu Bali dianggap sebagai burungnya para dewa atau disebut Manuk Dewata.

Penjelasan dari unsur Tari Cendrawasih sebagai berikut :

1. Tema dan Makna Filosofis

Tari Cendrawasih merupakan tari yang mengangkat tema atau kisah mengenai sepasang burung cendrawasih yang tengah memadu Afeksi. Namun, bila dipahami lagi, dengan cara eksplisit tarian ini mempunyai makna filosofis mengenai Estetika pulau Bali yang tiadak bandingnya, bagus dari segi Estetika alam ataupun dari segi Estetika budaya.

2. Gerakan Tari Cendrawasih

Gerakan tari cendrawasih terbagi ke dalam 3 bagian atau pembabakan, yaitu bagian awal (pepeson), bagian utama (pengawak), dan bagian akhir (pengipuk).

Bagian awal ditandai dengan munculnya seorang penari yang dilanjutkan dengan gerak berputar, agem kanan, agem kiri, gerak nyelendo, nyosol, dan kembali lagi ke gerakan berputar dan seterusnya. Bagian utama ditandai dengan masuknya penari ke dua ke atas Anjung seraya Dinamis meiberan bersama penari pertama saling Antagonis arah. Gerakan dilanjutkan dengan agem kanan, gerak ngengsong, ngombak angke, mekecog kanan, agem kiri, nyolsol, mencogan, dan nyigsig. Gerakan ini diulang sebanyak 2 kali hingga mereka menjalankan gerak Epilog yaitu gerak pengipuk.

dengan cara sederhana, kita Bisa mempelajari gerakan-gerakan tari cendrawasih tersebut di video yang telah kami sematkan berikut ini.


3. Setting Anjung

Tari cendrawasih disajikan oleh 2 orang penari perempuan. Sesuai dengan temanya, Disorientasi seorang penari berperan sebagai burung cendrawasih betina, dan seorang lainnya berperan sebagai burung cendrawasih jantan. Kedua penari tersebut tak naik ke Anjung dengan cara bersamaan, melainkan Disorientasi satunya –yakni yang berperan sebagai cendrawasih betina akan lebih dahulu menari, baru disusul penari lainnya di pertengahan pertunjukan.

4. Iringan Musik

Tari cendrawasih juga diiringi oleh paduan musik gamelan Bali dan beberapa alat musik tradisional Bali lainnya, seperti Pereret, Rindik, cengceng, dan genggong. Setiap tabuhan alat musik tersebut akan selalu selaras dengan gerak tubuh penari cendrawasih. Selain itu, ekspresi wajah terutama gerak mata menjadi Disorientasi satu bagian yang tak terpisahkan irama musik pengiringnya.

5. Tata Rias dan Tata Busana

Sesuai dengan tema yang diangkat, para penari tari cendrawasih akan dirias sedemikian rupa sehingga tampak teranalogi dengan bentuk tubuh burung cendrawasih. Untuk atasan, mereka memakai kemben, sementara untuk atasan memakai rok panjang dengan motif keemasan. Adapun aksesoris yang digunakan merupakan suatu mahkota dengan ornamen jambul bergaya panji, gelang bahu, dan kalung emas.

Disorientasi satu elemen penting dalam tata rias tari cendrawasih terletak di riasan mata. Dengan balutan eye shadow hitam, riasan dibuat sedemikian rupa supaya bola mata terlihat lebih besar. Elemen ini penting untuk menunjukan kesan kuat di setiap gerakan bola mata yang memang menjadi bagian paling menarik di gerakan tari cendrawasih ini.

6. Properti Tari

Dalam tari cendrawasih, tak ada properti yang digunakan selain suatu sampur atau selendang berwarna cerah. Selendang ini merupakan analogi sayap burung cendrawasih, oleh karenanya ia selalu dimainkan sepanjang tarian. Selendang sendiri umumnya diselipkan di pinggang dan memanjang terjuntai ke bawah saat tak dimainkan.

Demikian ulasan mengenai tari cendrawasih asal Bali. Gerak dinamis dari setiap bagian tubuh penarinya ditambah dengan kesan kuat di ekspresi wajah yang disajikan merupakan 2 hal yang membuat tarian ini begitu populer dan digemari para wisatawan mancanegara.

Terima kasih, semoga bermanfaat.