Rabu, 30 November 2016

Sejarah dan Penjelasan dari Tari Cakalele Asal Maluku

Sejarah dan Penjelasan dari Tari Cakalele Asal Maluku


Seni Budaya Indonesia │ Tarian ini adalah sejenis tarian perang yang kerap dipentaskan dalam prosesi penyambutan tamu atau ketika pembukaan suatu acara adat. Tari cakalele adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Maluku. Tidak jelas kapan pertama kali tari ini mulai ada, yang jelas sekarang ia menjadi sangat populer dan dikenal sebagai salah satu ikon budaya masyarakat Maluku. Tak heran bila kemudian banyak orang luar Maluku yang tertarik untuk mempelajarinya. 

Berikut ini kami telah sajikan informasi seputar unsur-unsur tari cakalele, mulai dari tema, gerakan, iringan tari, busana (kostum) hingga properti yang digunakan dalam tarian ini.

1. Tema dan Makna Filosofis 

Unsur yang terdapat dalam tarian cakalele sejatinya merupakan perwujudan kepribadian masyarakat Maluku yang berani dan tak gentar dalam mempertahankan harga dirinya. Harkat dan martabat masyarakat Maluku adalah di atas segalanya. Barang siapa mencoba mengusiknya, maka tak segan bagi orang Maluku untuk berperang. Oleh karena itulah tarian ini kerap dianggap sebagai simbol kepahlawanan, keberanian, sekaligus patriotisme. 

2. Gerakan Tari Cakalele 

Gerakan tari cakalele jauh dari kesan kelembutan, sangat berbeda bila dibandingkan tari-tari tradisional Indonesia lainnya yang berasal dari Sumatera atau Jawa. Gerakan hentak kaki yang diiringi oleh teriakan-teriakan dari para penarinya menunjukan tarian ini sarat dengan nuansa garang. Pada bagian tengah tarian bahkan para penari memperagakan gerak beradu, berperang satu lawan satu secara berpasangan. Secara sekilas, gerakan-gerakan tersebut bisa Anda lihat pada video tari Cakalele berikut ini. 

3. Iringan Tari 

Tari cakalele pada awalnya dilengkapi oleh paduan beberapa alat musik tradisional Maluku seperti tifa, drum bia, suling, tambur, hingga flute. Namun, seiring perkembangannya kecuali tifa, semua alat musik tersebut ditinggalkan. Sehingga tarian ini hanya diiringi oleh tepukan tifa saja serta teriakan-teriakan yang dilontarkan para penarinya. 

4. Setting Panggung 

Setting panggung menjadi salah satu unsur dalam tarian yang paling mendapat perhatian. Pasalnya tarian ini kerap dibawakan oleh orang dalam jumlah besar, yakni sedikitnya 30 orang. Para penarinya sendiri terdiri dari pria dan wanita. Gerakan Tari Bondan Surakarta Gerakan Tari Cokek Betawi Gerakan Tari Kupu Kupu Bali 

5. Tata Rias dan Tata Busana 

Penari Cakalele pria dirias menggunakan riasan sederhana. Busana yang dikenakan para pria terdiri dari celana berkain merah dan ikat kepala yang juga berwarna merah serta sebuah topi almunium yang dilengkapi dengan hiasan 2 bulu burung. Terkadang mereka tidak mengenakan penutup badan (atasan), tapi kadang juga ada yang menggunakannya. Jika para pria mengenakan pakaian merah, para penari wanita justru mengenakan pakaian warna putih. Merahnya pakaian pria melambangkan keberanian sementara putihnya pakaian wanita melambangkan kesucian. 

6. Properti Tari 

Properti tari yang digunakan adalah senjata tradisional Maluku yang berupa parang dan tameng salawaku. Senjata ini digunakan para penari pria dalam pementasan. Sementara para penari wanita hanya menggunakan properti berupa sapu tangan putih yang bernama lenso.

Demikian ulasan tentang tari cakalele yang berasal dari Maluku

Terima kasih, semoga bermanfaat!

Sumber: adat-tradisional.blogspot.com